“Saya tidak akan memeluk orang yang baru saya kenal.”
“Saya tidak akan mencium bibir orang yang berpapasan dengan saya di jalan .”
“Saya tidak akan berhubungan intim dengan orang yang tidak punya ikatan resmi dengan saya.”
Kalimat demi kalimat yang diluncurkan oleh salah satu senior saya terus menjadi rhema.
Saya sangat setuju. Hubungan yang intim bisa terjadi kalau kita punya ikatan kuat. Ikatan yang kuat tidak mungkin asal jadi bukan? Harus ada chemistry. Harus ada komunikasi yang intens. Harus ada waktu yang luang untuk membahas setiap hal .
Begitulah seharusnya hubungan kita dengan Sang Khalik. Intim. Memberikan kebahagiaan. Menumbuhkan jiwa yang sehat. Jauh dari kecemasan dan ketakutan. Berbuahkan damai.
Sadar ataupun tidak. Jika kita berhasil membuat hubungan yang harmonis dengan Sang Khalik, apapun yang kita kerjakan pasti berhasil. Apapun yang kita inginkan bisa terjadi. Kenapa? Karena rasa sayangNya tidak pernah tanggung-tanggung. Bukan berarti pamrih. Dan tugas utama kita adalah menyenangkan hatiNya.
Saya menangis tadi malam. Seorang pendeta dan penyanyi rohani angkatan lawas menjadi pembicara pada ibadah komunitas paduan suara saya. Pdt. Welyar Kauntu. Saya sering mendengar namanya. Juga lagunya. Dan baru tadi malam saya melihat sosoknya langsung. Yang membuat saya menangis tentu bukan beliau. Tapi kata-kata yang keluar dari mulut beliau. Dan saya yakin, Sang Khalik yang berbicara langsung.
Menyanyikan lagu pujian adalah salah satu cara untuk membuat hubungan kita intim denganNya. Namun, bukan menyanyinya yang penting. Dapatkah nyanyian kita membuat Sang Khalik senang? Dapatkah nyanyian kita membuat kita akrab denganNya?
Kalau sudah sukses menyenangkan hatiNya, saya, kamu, dan keturunan kita nanti akan menjadi manusia-manusia berharga mahal.
Begitu adanya. Semoga cinta kita dan Sang Khalik tetap eksis.
Terimakasih Gusti. Terimakasih JTC. Terimakasih Pak Welyar.
-Jakarta, Maret 2011, V-
No comments:
Post a Comment