12.02.2010

Cepatlah!


Melihatmu bergerak. Menciptakan lambaian. Mengetuk-ngetukkan kaki. Menggapai-gapai dinding rahimku. Aku terpana melihat keajaibanmu. Malaikat kecilku yang seolah menari.

Kamu membuatku tak dapat menahan buliran air mata ketika kamu menyapaku. Aku dapat merasakan bahwa kamu mencintaiku. Malaikat kecilku yang sedang bersenang-senang di dalam alam ketubanku.

Aku akan terus menantimu. Sampai saatnya tiba. Kamu akan aku sapa di setiap detik yang aku miliki. Aku akan menjaga dan merawatmu selagi nafasku ada.

Malaikat kecilku, cepatlah datang, mama dan papa menunggumu dengan senang hati.


-Jakarta, December 2010, V-

Memori


Hari ini, saya memutar kembali rekaman suara saya sendiri. 5 buah kidung yang saya kumandangkan untuk kekasih hati saya.

Hmmm…tidak terasa sudah lama kami bersama. Melewati berbagai suasana. Tahun 2003 adalah awal, dan akan berakhir hingga kami meninggalkan dunia.

Bagai kembali ke masa lampau. Menikmati memori yang sudah dilewati.

Dan kami sudah berada di titik ini. Titik dimana kami sudah menjadi satu dan bahkan akan ditambahkan seorang malaikat kecil.

Abrianto Ascein Gultom, I will love you until the end, you are the songs of my heart.




PS : Yippy! Saya akan bertemu malaikat kecil saya hari ini.



-Jakarta, December 2010, V-

12.01.2010

I'll be (not) home for Christmas


I'll be home for Christmas
You can count on me
Please have snow and mistletoe
And presents under the tree
Christmas Eve will find me
Where the love light beams
I'll be home for Christmas
If only in my dreams

Hari ini adalah hari pertama di bulan Desember. Bulan terakhir di tahun 2010. Biasanya lagu ini saya senandungkan dengan riang.

Gaung natal sudah mulai berkumandang. Di setiap pertokoan yang saya jumpai juga mulai bertebaran pernak pernik natal. Seolah-olah menyapa dan berkata “Hai! Natal sudah dekat loh!”

Sedih rasanya tahun ini saya tidak dapat menginjakkan kaki di kampung halaman. Natal bersama keluarga besar seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini adalah tahun pertama saya bersama seorang suami dan cikal bakal putra saya.

Bahagia memiliki keluarga yang baru, sudah pasti. Namun, rasanya ada saja yang kurang apabila saya tidak pulang. Mungkin perasaan yang sama juga dirasakan oleh papa mama saya. Karena tahun ini adalah tahun pertama mereka tanpa anak perempuan tertuanya.

Tidak ada yang perlu disesali sebenarnya. Mungkin saya sekadar terbawa suasana hati.

So, I’ll (not) be home for Christmas.

Semoga natal di tahun ini membawa sukacita untuk siapa saja. Termasuk saya dan keluarga.


-Jakarta, December 2010, V.-