9.27.2010

Pertaruhan (At Stake)

Sesaat, saya dan beberapa sahabat agak pesimis pada tiket yang akan kami beli di sebuah bioskop, karena ternyata hanya sedikit calon penonton yang mengantri di barisan yg sama dengan kami.Kami sempat berasumsi bahwa mungkin film ini tidak begitu menarik untuk ditonton, walaupun pada akhirnya kami memantapkan niat untuk tetap membelinya.

Ya, kami memang bermaksud untuk menonton sebuah film, film dokumenter (koreksi ya kalau saya salah), yang bercerita tentang keberadaan perempuan di Indonesia.

Judulnya Pertaruhan (At Stake).

Sebuah film antologi dokumenter yg menceritakan empat kisah bertema politik dan wacana tubuh perempuan di Indonesia yg diangkat oleh lima sutradara.
Kisah pertama menceritakan tentang praktek sunat perempuan, cerita berikutnya di Gunung Bolo mengangkat cerita dua perempuan yg terpaksa menjadi pekerja seks komersial di malam hari di kuburan Cina dan menjadi pemecah batu di siang hari untuk menghidupi keluarga mereka.

Film lainnya mengangkat cerita ttg tiga orang perempuan tidak menikah yg memperjuangkan hak mereka mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi, sementara bagian terakhir melihat dilema dua TKW di Hongkong dengan permasalahan yg berbeda. Perempuan yg pertama harus memilih antara keperawanan sebelum menikah atau pemeriksaan internal yg dapat merusak keperawanan, sementara perempuan yg kedua masih bingung untuk menjelaskan hubungannya dengan sesama buruh migran perempuan saat mereka kembali ke Indonesia nanti.

Buat saya pribadi dan sahabat, film dokumenter ini sangat-sangat menyentuh hati kecil kami, betapa tidak, perasaan kami benar-benar miris saat melihat seorang perempuan yg bekerja sangat keras untuk kelangsungan hidup anak-anaknya dengan cara mengorbankan apapun, termasuk tubuhnya sendiri untuk dijual.
Bersyukurlah bahwa kita masih diberikan kehidupan yang layak untuk dinikmati.

Sep, 2010, V.

More than thanks :

**To my lovely mom n mom in law : I love u both so much, more than everything, you are the queens of my heart. Terimakasih sudah menjadi tempat perhentian disaat saya berlari mencari kasih sayang.

**To every women : Berbahagialah hai wanita, karena Tuhan sudah menciptakan kita sebagai pribadi yg sempurna, yg selalu sepadan dengan pria.

**To Mas Bo, Japir, Pindut, Mbak Derry, Mas Tirta, Lutfi : Thanks ya guys, akhirnya kita bisa nonton bareng nih film (karena ga kesampaian di Jiffest  :)  ), harusnya bapak SBY nonton film ini yak! daripada heboh nonton Ayat-Ayat Cinta (piss ah, hehehe).

**Terimakasih sudah boleh mengutip, Film Dokumenter Terbaik dan Terfavorit di Workshop Dokumenter Think.Act.Change, The Body Shop 2008.

No comments:

Post a Comment